1. SISTEM
PECAHAN “BINER”
sistem
pecahan biner, menggunakan 2 (dua) macam symbol bilangan terbentuk 2 (dua)
digit angka yaitu 0 dan 1, sistem bilangan biner menggunakan basis 2 (dua).
Contoh :
Bilangan 1001 dapat
diartikan dalam sistem bilangan decimal bernilai
=
1 x 23 + 0 x 22 + 0 x 21 + 1 x
20
=
8 + 0 +
0 + 1
=
9
Contoh :
Bilangan desimal 45
dapat diartikan dalam sistem bilangan biner bernlai
=
45 : 2 =
22 sisa 1
=
22 : 2 =
11 sisa 0
=
11 : 2 =
5 sisa 1
=
5 : 2 =
2 sisa 1
=
2 : 2 =
1 sisa 0
Jadi, binernya adalah
= 101101
contoh : “pecahan
biner “
jika bilangan biner
0,101 maka desimalnya adalah
=
1 x 2-1 + 0
x 2-2 + 1
x 2-3
= 0,5 +
0 +
0,125
=
0,625
Jika bilangan decimal
20,75 maka bilangan binernya adalah
=20 : 2 =
10 sisa 0
=
10 : 2 =
5 sisa 0
=
5 : 2 =
2 sisa 1
=
2 : 2 =
1 sisa 0
Jadi, binernya adalah
= 10100
Bilangan pecahan
dikonversikan ke bilangan biner
=
0,75 x 2 = 1,50 atau
1 + 0,50
=0,50
x 2 = 1,00
atau 1 + 0,00
=
0 x
2 = 0
Maka hasilnya 0,11
Jadi, bilangan decimal
20,75 ke biner adalah
20 = 10100
2. SISTEM
BILANGAN “OKTAL”
Sistem
bilangan octal, dengan basis 8, menggunakan 8 macam symbol bilangan yaitu :
0,1,2,3,4,5,6,7.
Contoh :
Bilangan octal 123
dijadikan ke bilangan decimal adalah
=
1 x 82 + 2
x 81 + 3
x 80
=
64 + 16 + 3
=
83 atau di tulis =1238 = 8310
3. SISTEM
BILANGAN “HEKSA DESIMAL”
Sistem
bilangan heksa decimal dengan basis 16 menggunakan 16 macam sismbol
bilangan yaitu = 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F.
Contoh :
Bilangan heksa
decimal C7 dijadikan ke decimal maka
C7 =
C x 161 + 7
x 160
=
12 x 16 + 7 x 1
=
192 + 7
=
19910 atau di tulis C716 = 19910
No comments:
Post a Comment