"Berhentilah mencari dia yang sempurna. Pilihlah dia yang menerima ketidak-sempurnaanmu." — Mario Teguh

Friday, 12 April 2013

Prosedur POST (Power On Self-Test)


Melakukan Perbaikan Peripheral

Sebelum langkah-langkah perbaikan dilaksanakan, kita perlu melakukan diagnosis terhadap PC yang akan kita perbaiki. Langkah diagnosis  ini  bisakita lakukan dengan menjalankan POST.
POST (Power On Self-Test),yaitu tes yang dilakukan oleh PC untuk mengecek fungsi-fungsi komponen pendukung PC apakah bekerja dengan baik. POST dilakukan PC pada saat booting, jika PC mengalami suatu masalah makan akan dapat terdeteksi gejala kesalahannya melalui POST, PC akan memberikan pesan/peringatan kesalahan dalam bentuk suara yang dihasilkan memalui speaker atau tampilan visual di monitor. Selain itu pesan/peringatan kesalahan juga dapat dideteksi melalui kinerja PC, misalkan PC tidak hidup walaupun sumber listrik AC sudah tehubung dan tombol power sudah ditekan.
POST memungkinkan user dapat mendeteksi, mengisolasi, menentukan, dan menentukan kesalahan sehingga dapat memperbaiki penyimpanan atau kerusakan yang terjadi pada PC. Mekanisme POST disediakan oleh semuaproduk PC atau motherboard dan tersimpan di dalam ROM atau flash ROM BIOS. Secara umum proses dan prosedur yang dilakukan dalam POST pada semua produk motherboard sama. Terdapat beberapa perbedaan yang menjadikan ciri dari produk motherboard tertentu, tetapu pada dasarnya tetap sama.

1.   Prosedur POST (Power On Self-Test)
POST dilakukan sesaat setelah computer dihidupkan dan mulai booting, proses ini dilakukan oleh BIOS. Adapun urutan prosedur POST adalah sebagai berikut :
a.    Test Power Supply  ditadai dengan lampu power hidup dan kipas pendingin power supply berputar.
b.    Secara otomatis dilakukan reset terhadap kerja CPU oleh sinyal powers good yang dihasilkan oleh power supply jika dalam kondisi baik pada saat dihidupkan, kemudian CPU mulai melaksanakan instruksi awal pada ROM BIOS dan selanjutnya.
c.    Pengecekan terhadap BIOS dan isinya. BIOS harus dapat dibaca. Instruksi awal ROM BIOS adalah jump (lompat) ke alamat program POST.
d.    Pengecekan terhadap CMOS, CMOS harus dapat bekerja dengan baik. Program POST diawali dengan membaca data setup (setting hardware awal) pada RAM CMOS setup, sebagai data acuan untuk pengecekan
e.    Melakukan pengecekan CCPU, timer (pewaktuan), kendali memori akses langsung, memory bus, dan memory module.
f.     Memori sebesar 16 KB harus tersedia dan  dapat dibaca/ditulis untuk keperluan ROM BIOS dan menyimpan kode POST.
g.    Pengecekan I/O controller dan bus controller. Controller tersebut harus dapat bekerja untuk mengontrol proses read/write data. Termasuk I/O untuk VGA card yang terhubung dengan monitor.
Jika ada salah satu prosedur POST yang tidak berhasil dilewati maka PC akan menerima pesan/peringatan kesalahan dari POST. Pesan/peringatan kesalahan berupa kode beep yang dikeluarkan melalui speaker yang terhubung dengan motherboard atau tampilan di layar monitor sesuai dengan standar masing-masing motherboard.


No comments:

Post a Comment